TUGAS KELOMPOK PSIKOLOGI MANAJEMEN
ANGGOTA KELOMPOK :
1. DELLA NOVIANTI (12513148)
2. LIYA SARI ASRI WIYANTO (15513018)
3. MUTIARA FRASISKA (16513235)
KELAS : 3PA15
PSIKOLOGI MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PENDAHULUAN
Psikologi manajemen adalah suatu studi
tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka
melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Organisasi Menurut
Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan
bersama.dan menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
I.
Pengertian Psikologi Manajemen
- Pengertian Psikologi
Secara
etimologi manajemen berasal dari kata Yunani “psycho” yang artinya jiwa, dan “logos”
yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi Psikologi artinya ilmu
yang mempelajari tentang jiwa. Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya,
maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut Ilmu Jiwa.
Secara
terminologi Psikologi menurut kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari
semua tingkah laku dan perbuatan individu. Dimana individu tersebut tidak dapat
dilepaskan dari lingkungannya.
- Pengertian Komunikasi
Secara etimologis manajemen berasal dari kata “management” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan
pengelolaan. Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam,
yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan
segala sesuatu pada tempatnya.
Secara terminology yang diambil kesimpulannya menurut para ahli manajemen
adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya
gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Manajemen merupakan ilmu dan seni. Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1. Perencanaan
(Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam fungsi perencanaan
2. Pengorganisasian
(Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana
strategi yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat
bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan
dalam fungsi pengorganisasian:
3. Pengarahan
(Actuating/Directing),
Proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam fungsi pengarahan:
4. Pengawasan
(Controlling)
Proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan
dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi. Kegiatan dalam fungsi pengawasan.
Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah suatu
studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam
rangka melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
II.
Definisi
Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok
orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial,
organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.
Organisasi
juga dapat diartikan dua macam yaitu :
1. Dalam
arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama
dijalankan.
2. Dalam
arti dinamis,yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara
orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Di dalam organisasi, ada yang
dinamakan struktur organisasi.Struktur organisasi adalah susunan
komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.Struktur organisasi
menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).Selain
daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi tugas, saluran
perintah dan penyampaian laporan.Secara filosofis dapat dikatakan bahwa sesuatu
yang sudah berhenti bertumbuh dan berkembang sudah mulai mengarah kepada
kematian. Yang dimaksud bertumbuh dan berkembang di sini terutama berarti:
·
Organisasi semakin mampu meningkatkan
produktivitasnya.
·
Tidak berhenti pada sesuatu status quo
efesiensi.
·
Semakin terlihat adanya “organization
performance” yang makin efesien.
·
Semakin kurang diombang-ambingkan oleh
“ups and downs” situasi sekelilingnya.
·
Dengan cepat dapat mengambil manfaat
dari perkembangan di luar organisasi, terutama perkembangan di bidang
teknologi.
Hubungan
organisasi dan psikologi
Psikologi organisasi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajaritentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam aturan
organisasi formal. Katz dan Kahn, dalam karya klasik mereka, The
Psychology Sosial Organisasi (1978).
Bidang yang menggunakan metodologi ilmiah untuk lebih
memahami perilaku individu dalam pengaturan organisasi. Pengetahuan ini
diterapkan, dalam berbagai cara, untuk membantu fungsi organisasi lebih
efektif.
Kesimpulan :
Menurut saya psikologi manajemen dengan organisasi
saling berhubungan.karena dapat menggerakkan, mengendalikan, dan
mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya gunakan sumber daya
manusia.
KOMUNIKASI
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya komunikasi,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung salah
satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan
komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang
menyampaikan pesan nantinya.
Hal ini pasti selalu ada di dalam
kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk
social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya
interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah
komunikasi tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada di dalam makalah ini adalh
mengenai definisi komunikasi dan berserta dimensi-dimensinya.
Oleh karena itu untuk memenuhi
pembelajaran mata kuliah psikologi manajemen ini, penulis mengambil judul “Definisi
Komunikasi dan Dimensi-dimensi” di dalam makalah yang kami tulis ini.
I.
KOMUNIKASI
- Pengertian Komunikasi
Komunikasi mengandung
makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari
bahasa Latin., yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran.
Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Jadi secara garis
besar , dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsure-unsur kesamaan
makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pngertian antara komunikator
(penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Proses komunikasi dapat
diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan (message) dari pengiriman
pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses
komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual
understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam
proses komunikasi, komunikator mengirimkan pesan atau informasi pada komunikan
sebagai sasaran komunikasi.
Wilbur Schrarmm
menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process), Schrarmm
menguraikannya demikian :” komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang
berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita
sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang,
yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Misalnya , saya sedang
berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat
sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi
komunikasi memiliki pengertian atau pemahaman yang sama terhadap pesan
tertentu. “
Dari uraian Schrarmm ,
dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
berhasil melahirkan kebersamaan (commonness) , kesepahaman antara sumber
(source) dengan penerima (audience - receiver) . sebuah komunikasi akan
efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain sama seperti
yang dikehendaki oleh penyampai.
- Menurut Para Tokoh
Sarah
Trebholm dan Arthur Jensen (1996 : 4) mendefinisikan
komunikasi demikian: “A process by which a source transmits a message to a
reciever through some channel.” (Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber
mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragaman saluran.)
Hoveland
( 1948:371)11 mendefinisikan komunikasi, demikian:”
The process by which an individual ( the communicator ) transmits stimuli
(usually verbal symbols ) to modify, the behavior of other
individu”.(Komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus
untuk mengubah perilaku individu yang lain.)
Gode
( 1969: 5) memberikan pengertian mengenai komunikasi, sebagai
berikut: “It is a process that makes
common to or several what was the monopoly of one or some.” (Komunikasi
adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula
monopoli oleh satu atau beberapa orang.)
Raymond
S. Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu
proses menyortir, memilih dan mengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa,
sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya
yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
Komunikasi merupakan
proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut
merupakan suatu seri aktivitas , rangkaian atau taha-tahap yang memudahkan
peralihan maksud tersebut (A.Winnet).
Komunikasi merupakan
interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti
sistem simbol verbal (kata-kata) dan non-verbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan
secara langsung atau tatap muka atau melalui media lain (Tulisan, Oral dan
Visual ) (Karlfriet Knapp).
- Dimensi-Dimensi Komunikasi
Terdapat 4 dimensi didalam
komunikasi,yaitu :
1)
Isi
Ani biasanya
berbicara kepada Bimo tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila
kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah
diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan
oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang
hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam
hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah
hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2)
Suara
Kita dapat
menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang
menyebabkan Bimo sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh Ani. kita juga
perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya
pikiran Bimo tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi Bimo
untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh Ani
di dalam cara sebagaimana Ani memahaminya.
3)
Jaringan
Komunikasi
Biasanya kita
berpikir bahwa percakapan antara Ani dengan Bimo adalah langsung. Tetapi banyak
percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang
lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada
kita ialah bahwa Ani dapat berbicara dengan Bimo hanya dengan melalui Cika atau
Deni. Sebagaimana satu bab berikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan
yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan
dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satu sama lain.
4)
Arah
Komunikasi
Arah Komunikasi
dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah
merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh Ani dan Bimo,
sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya,
Ani mungkin berbicara dengan Bimo cara ini: Ani =>Bimo; atau cara ini:
Ani=><=Bimo. Ani dapat berbicara dan Bimo hanya dapat mendengarkan, yaitu
komunikasi satu arah; atau Ani dapat berbicara dan Bimo dapat membalas
berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
Kesimpulan
:
Komunikasi
adalah yang berhasil melahirkan kebersamaan , kesepahaman antara sumber dengan
penerima. Sebuah komunikasi akan efektif apabila audience menerima pesan,
pengertian dan lain-lain sama seperti yang dikehendaki oleh penyampai.
MEMPENGARUHI PERILAKU
- Definisi Pengaruh
A.
Menurut
Para Tokoh :
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun
informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif,
kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
·
Menurut
Wiryanto : Pengaruh
merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri
lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang
dipengaruhi.
·
M.
Suyanto (Amikom Yogyakarta): Pengaruh merupakan
nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
·
Uwe
Becker: Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang
yang berbeda dengan kekuasaan, tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan
dan memaksakan kepentingan.
(Involed
is formatif vermogen dat – in tegens telling tot macht – niet direct verbonden
is met strijd en de doorzetting van belangen).
·
Norman
Barry: Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika
seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan
terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak
merupakan motivasi yang mendorongnya.
(Influence
is a type of power in that a person who is influenced to act in a certain
way be caused so to act, even though an
overt threat of santions will not be the motivating force).
·
Robert
Dahl: A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat
menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
·
Sosiologi
Pedesaan: Pengaruh merupakan kekuasaan yang mengakibatkan
perubahan perilaku orang lain atau kelompok lain.
·
Bertram
Johannes Otto Schrieke: Pengaruh merupakan bentuk dari
kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
·
Albert
R. Roberts & Gilbert: Pengaruh adalah wajah kekuasaan
yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk
mengambil keputusan.
·
Jon
Miller: Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia
politik Indonesia.
B. Kunci – kunci perubahan perilaku
organisasi
Untuk
membantu proses perubahan yang sukses pada kedua sisi tersebut, yakni sisi organisasi
dan sisi inidvidu, maka terdapat enam aspek penting yang layak diperhatikan.
Enam tema penting dalam mengelola proses
perubahan adalah sbb :
§ Arsitektur
Perubahan
§ Komunikasi
§ Performance
Management
§ Cultural
Capacity
§ Leadership
Capacity
§ Individual
and Team Capacity
Secara
rinci, keenam elemen didesain untuk mendorong proses perubahan yang mulus baik
pada sisi organisasi ataupun sisi individu.
Secara detail, kondisi yang mesti
dimunculkan dalam keenam elemen tersebut adalah sbb:
1)
Arsitektur
Perubahan : Terdapat strategi dan struktur yang
jelas, serta tahapan aktivitas yang sistematis guna mendorong proses perubahan
2)
Komunikasi : Terdapat media
komunikasi yang bersifat reguler dan variatif untuk mensosialisasikan sasaran
perubahan; dan juga mengkomunikasikan sasaran-sasaran yang telah berhasil
dicapai
3)
Performance
Management : Sistem manajemen kinerja dan kebijakan
pengelolaan SDM diselaraskan untuk mendorong tumbuh perilaku baru yang sejalan
dengan tujuan perubahan
4)
Cultural
Capacity : Budaya perusahaan dimodifikasi sesuai dengan arah
baru proses perubahan
5)
Leaadership
Capacity : Nilai dan perilaku yang dianut leader sejalan
dengan sasaran perubahan yang ingin dituju; para leader memiliki kapasitas
untuk memimpin proses perubahan
6)
Individual
and Team Capacity : Serangkaian tindakan pengembangan
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi yang diperlukan bagi suksesnya proses
perubahan.
C. Bagaimana mempengaruhi orang lain
Organisasi dan Manajemen
Sebenarnya
taktik mempengaruhi orang lain telah diformulasikan oleh banyak pakar dan
peneliti, tentu bukan di desain untuk mempengaruhi orang dalam perbuatan
kejahatan. Pelakunya diharapkan tetap ada dalam rel kebenaran, dan
diimplementasikan ke dalam spektrum berpikir menuju kepemimpinan yang efektif
(effective leadership). Misalnya dalam manajemen organisasi, dimana seorang
manajer dituntut untuk mengajak seluruh elemen organisasi bersama-sama dalam
menyelesaikan permasalahan organisasi, menuju tujuan organisasi yang ingin
dicapai. Seorang pelatih dan manajer bola yang memimpin pemain-pemain kelas
dunia dan ingin mereka semua bisa bersatu, berdjoeang memenangkan pertandingan.
Beberapa
teori dan formulasi tentang taktik atau teknik mempengaruhi telah bermunculan
sejak 20 tahun yang lalu (Kipnis-1980; Schriesheim-1990; Yukl-1992,
Ferris-1997). Dari perseteruan pendapat yang ada, boleh dikata yang banyak
diterapkan dan dimutasikan dalam penelitian lanjutan adalah metode Influence
Behavior Questionanaire (IBQ). Suatu metode yang dikembangkan oleh peneliti
yang bernama Gary Yukl (1992), professor di University at Albany, Amerika.
Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang lain.
Rational
Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang
logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang
perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil
penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit
kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
Inspiration Appeals Tactics:
Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa
antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah,
seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo),
yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan
ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
§ Consultation Tactics:
Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang
kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya
mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang
telah diproduksi oleh departemen’nya.
§ Ingratiation Tactics:
Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram
target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau
seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan
sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis
adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
§ Personal Appeals Tactics:
Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan
hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita
bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, “Budi,
saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah
bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham mengenai diri saya …”
§ Exchange Tactics:
Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena
hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran
pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target
person.
§ Coalition Tactics:
Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk
mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai
dalam siasat ini.
§ Pressure Tactics:
Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun
ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan
pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh
implementasi pressure tactics ini.
§ Legitimizing Tactics:
Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk
mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk
menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun
kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
D. Peran wewenang dalam manajemen
Pengertian Wewenang :
Wewenang
(authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Penggunaan
wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
Peranan
wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda
formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun
organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA :
Wiryanto. 2004.
Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta :PT.Gramedia Widiarsana Indonesia.
Zarkasi, Muslichah.
1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
Suprapto, Drs. Tommy.
2009. PENGANTAR TEORI DAN MANAJEMEN KOMUNIKASI.Yogyakarta : Media Pressindo
Mortimer R.
Fienberg, dkk, Psikologi Manajemen, Penerbit Mitra Utama, Jakarta, 1996.
Abu, Ahmadi, Psikologi
umum, Edisi Revisi 2009
Wursanto,
Ig, Dasar-dasar Ilmu organisasi, Cv Andi offset
Mortimer R.
feinberg, dkk. Psikologi Manajemen, Penerbit Mitra Utama , Jakarta. 1996. Hlm.
45.
Effendy, Onong Uchjana,
Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi,
Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu
Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
No comments:
Post a Comment