Sunday, October 11, 2015

SOFTSKILL : PSIKOLOGI MANAJEMEN


TUGAS KELOMPOK PSIKOLOGI  MANAJEMEN

ANGGOTA KELOMPOK :
1. DELLA NOVIANTI                      (12513148)
2. LIYA SARI ASRI WIYANTO     (15513018)
3. MUTIARA FRASISKA                (16513235)

KELAS : 3PA15

PSIKOLOGI MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PENDAHULUAN
Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.dan menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
I.            Pengertian Psikologi Manajemen
  1. Pengertian Psikologi
Secara etimologi manajemen berasal dari kata Yunani “psycho” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi Psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut Ilmu Jiwa.
Secara terminologi Psikologi menurut kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu. Dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
  1. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis manajemen berasal dari kata “management” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan. Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya.
Secara terminology yang diambil kesimpulannya menurut para ahli manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Manajemen merupakan ilmu dan seni.  Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1.      Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam fungsi perencanaan
2.      Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian:
3.      Pengarahan (Actuating/Directing),
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam fungsi pengarahan:
4.      Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam fungsi pengawasan.
Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
II.            Definisi Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.
Organisasi juga dapat diartikan dua macam yaitu :
1.      Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan.
2.      Dalam arti dinamis,yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Di dalam organisasi, ada yang dinamakan struktur organisasi.Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi tugas, saluran perintah dan penyampaian laporan.Secara filosofis dapat dikatakan bahwa sesuatu yang sudah berhenti bertumbuh dan berkembang sudah mulai mengarah kepada kematian. Yang dimaksud bertumbuh dan berkembang di sini terutama berarti:
·         Organisasi semakin mampu meningkatkan produktivitasnya.
·         Tidak berhenti pada sesuatu status quo efesiensi.
·         Semakin terlihat adanya “organization performance” yang makin efesien.
·         Semakin kurang diombang-ambingkan oleh “ups and downs” situasi sekelilingnya.
·         Dengan cepat dapat mengambil manfaat dari perkembangan di luar organisasi, terutama perkembangan di bidang teknologi.
Hubungan organisasi dan psikologi
Psikologi organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajaritentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi formal. Katz dan Kahn, dalam karya  klasik mereka, The Psychology Sosial Organisasi (1978).
Bidang yang menggunakan metodologi ilmiah untuk lebih memahami perilaku individu dalam pengaturan organisasi. Pengetahuan ini diterapkan, dalam berbagai cara, untuk membantu fungsi organisasi lebih efektif.
Kesimpulan :
Menurut saya psikologi manajemen dengan organisasi saling berhubungan.karena dapat  menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya gunakan sumber daya manusia.
KOMUNIKASI
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya.
Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada di dalam makalah ini adalh mengenai definisi komunikasi dan berserta dimensi-dimensinya.
Oleh karena itu untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah psikologi manajemen ini, penulis mengambil judul “Definisi Komunikasi dan Dimensi-dimensi” di dalam makalah yang kami tulis ini.
I.            KOMUNIKASI
  1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin., yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Jadi secara garis besar , dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsure-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pngertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan (message) dari pengiriman pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan pesan atau informasi pada komunikan sebagai sasaran komunikasi.
Wilbur Schrarmm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process), Schrarmm menguraikannya demikian :” komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang, yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Misalnya , saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian atau pemahaman yang sama terhadap pesan tertentu. “
Dari uraian Schrarmm , dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness) , kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience  - receiver) . sebuah komunikasi akan efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain sama seperti yang dikehendaki oleh penyampai. 
  1. Menurut Para Tokoh
Sarah Trebholm dan Arthur Jensen (1996 : 4) mendefinisikan komunikasi demikian: “A process by which a source transmits a message to a reciever through some channel.” (Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragaman saluran.)
Hoveland ( 1948:371)11 mendefinisikan komunikasi, demikian:” The process by which an individual ( the communicator ) transmits stimuli (usually verbal symbols ) to modify, the behavior of other individu”.(Komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.)
Gode ( 1969: 5) memberikan pengertian mengenai komunikasi, sebagai berikut: “It is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some.” (Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang.)
Raymond S. Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas , rangkaian atau taha-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut (A.Winnet).
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non-verbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan secara langsung atau tatap muka atau melalui media lain (Tulisan, Oral dan Visual ) (Karlfriet Knapp).
  1. Dimensi-Dimensi Komunikasi
Terdapat 4 dimensi didalam komunikasi,yaitu :
1)      Isi
Ani biasanya berbicara kepada Bimo tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2)    Suara
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan Bimo sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh Ani. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran Bimo tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi Bimo untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh Ani di dalam cara sebagaimana Ani memahaminya.
3)      Jaringan Komunikasi
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara Ani dengan Bimo adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa Ani dapat berbicara dengan Bimo hanya dengan melalui Cika atau Deni. Sebagaimana satu bab berikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satu sama lain.
4)      Arah Komunikasi
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh Ani dan Bimo, sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, Ani  mungkin berbicara dengan Bimo cara ini: Ani =>Bimo; atau cara ini: Ani=><=Bimo. Ani dapat berbicara dan Bimo hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau Ani dapat berbicara dan Bimo dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
Kesimpulan :
Komunikasi adalah yang berhasil melahirkan kebersamaan , kesepahaman antara sumber dengan penerima. Sebuah komunikasi akan efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain sama seperti yang dikehendaki oleh penyampai. 
MEMPENGARUHI PERILAKU
  1. Definisi Pengaruh
A.    Menurut Para Tokoh :
  Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
·         Menurut Wiryanto :  Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
·         M. Suyanto (Amikom Yogyakarta): Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
·         Uwe Becker: Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan, tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
(Involed is formatif vermogen dat – in tegens telling tot macht – niet direct verbonden is met strijd en de doorzetting van belangen).
·         Norman Barry: Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
(Influence is a type of power in that a person who is influenced to act in a certain way  be caused so to act, even though an overt threat of santions will not be the motivating force).
·         Robert Dahl: A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
·         Sosiologi Pedesaan: Pengaruh merupakan kekuasaan yang mengakibatkan perubahan perilaku orang lain atau kelompok lain.
·         Bertram Johannes Otto Schrieke: Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
·         Albert R. Roberts & Gilbert: Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
·         Jon Miller: Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia.
B.     Kunci – kunci perubahan perilaku organisasi
Untuk membantu proses perubahan yang sukses pada kedua sisi tersebut, yakni sisi organisasi dan sisi inidvidu, maka terdapat enam aspek penting yang layak  diperhatikan.
Enam tema penting dalam mengelola proses perubahan adalah sbb :
§  Arsitektur Perubahan
§  Komunikasi
§  Performance Management
§  Cultural Capacity
§  Leadership Capacity
§  Individual and Team Capacity
Secara rinci, keenam elemen didesain untuk mendorong proses perubahan yang mulus baik pada sisi organisasi ataupun sisi individu.
Secara detail, kondisi yang mesti dimunculkan dalam keenam elemen tersebut adalah sbb:
1)      Arsitektur Perubahan : Terdapat strategi dan struktur yang jelas, serta tahapan aktivitas yang sistematis guna mendorong proses perubahan
2)       Komunikasi : Terdapat media komunikasi yang bersifat reguler dan variatif untuk mensosialisasikan sasaran perubahan; dan juga mengkomunikasikan sasaran-sasaran yang telah berhasil dicapai
3)      Performance Management : Sistem manajemen kinerja dan kebijakan pengelolaan SDM diselaraskan untuk mendorong tumbuh perilaku baru yang sejalan dengan tujuan perubahan
4)      Cultural Capacity : Budaya perusahaan dimodifikasi sesuai dengan arah baru proses       perubahan
5)      Leaadership Capacity : Nilai dan perilaku yang dianut leader sejalan dengan sasaran perubahan yang ingin dituju; para leader memiliki kapasitas untuk memimpin proses perubahan
6)      Individual and Team Capacity : Serangkaian tindakan pengembangan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi yang diperlukan bagi suksesnya proses perubahan.
C.    Bagaimana mempengaruhi orang lain Organisasi dan Manajemen
Sebenarnya taktik mempengaruhi orang lain telah diformulasikan oleh banyak pakar dan peneliti, tentu bukan di desain untuk mempengaruhi orang dalam perbuatan kejahatan. Pelakunya diharapkan tetap ada dalam rel kebenaran, dan diimplementasikan ke dalam spektrum berpikir menuju kepemimpinan yang efektif (effective leadership). Misalnya dalam manajemen organisasi, dimana seorang manajer dituntut untuk mengajak seluruh elemen organisasi bersama-sama dalam menyelesaikan permasalahan organisasi, menuju tujuan organisasi yang ingin dicapai. Seorang pelatih dan manajer bola yang memimpin pemain-pemain kelas dunia dan ingin mereka semua bisa bersatu, berdjoeang memenangkan pertandingan.
Beberapa teori dan formulasi tentang taktik atau teknik mempengaruhi telah bermunculan sejak 20 tahun yang lalu (Kipnis-1980; Schriesheim-1990; Yukl-1992, Ferris-1997). Dari perseteruan pendapat yang ada, boleh dikata yang banyak diterapkan dan dimutasikan dalam penelitian lanjutan adalah metode Influence Behavior Questionanaire (IBQ). Suatu metode yang dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), professor di University at Albany, Amerika. Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang lain.
Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
§  Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemen’nya.
§  Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
§  Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, “Budi, saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham mengenai diri saya …”
§  Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.
§  Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.
§  Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh implementasi pressure tactics ini.
§  Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
D.    Peran wewenang dalam manajemen
Pengertian Wewenang :
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
Peranan wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.
DAFTAR PUSTAKA :
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta  :PT.Gramedia Widiarsana Indonesia.
Zarkasi, Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
Suprapto, Drs. Tommy. 2009. PENGANTAR TEORI DAN MANAJEMEN KOMUNIKASI.Yogyakarta : Media Pressindo
Mortimer R. Fienberg, dkk, Psikologi Manajemen, Penerbit Mitra Utama, Jakarta, 1996.
Abu, Ahmadi, Psikologi umum, Edisi Revisi 2009
Wursanto, Ig,  Dasar-dasar Ilmu organisasi, Cv Andi offset
Mortimer R. feinberg, dkk. Psikologi Manajemen, Penerbit Mitra Utama , Jakarta. 1996. Hlm. 45. 
Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
 Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada

No comments:

Post a Comment